Browser Opera terbaru berbasis Chronium (Webkit engine) yang juga menjadi dasar bagi Google Chrome telah resmi dirilis dalam versi Beta (Opera Next) untuk versi Windows dan Mac.
Tampilan User Interface sangat minimalis, clean dan terlihat sama persis dengan Opera Beta versi Android. Dan berdasarkan penggunaan kurang lebih 1 jam, penulis Infoteknologi merasa performa browser ini tergolong sangat baik, cepat dan tidak tertinggal jauh dengan Google Chrome saat membuka halaman website.
Beberapa fitur baru yang hadir antara lain penggabungan Address & Search bar, Advance Speed Dial, Stash yang berguna untuk mencatat lokasi, meta data dan halaman screenshot, Discover yang akan menampilkan berita dan topik lokal, serta fitur Off-Road mode (Opera Turbo) yang kini mengadopsi teknologi Opera Mobile.
Namun peralihan engine Presto (Carakan) ke WebKit Chronium membuat Opera harus membuat browser ini dari awal dan harus menghilangkan beberapa fitur yang terbilang cukup penting bagi banyak pengguna hardcore Opera.
Fitur terpenting yang hilang adalah ketiadaan integrasi Mail Client (M2), dan bila user tetap ingin memakaikanya maka mereka harus mendownloadnya secara terpisah. Beberapa fitur lain yang absen lainnya adalah Group Tab, Opera Sync, userjs & usercss, Opera Command, Opera Wand, dll.
Akhir kata bila penulis boleh menyimpulkan, maka secara garis besar satu-satunya yang paling membedakan antara Chrome dan Opera berbasis WebKit saat ini adalah hanya dari segi Off-Road mode (Opera Turbo) dan keterbatasan Extensions / Plugins.
Update: Opera 15 berbasis Chronium telah resmi dirilis