Google telah mempersiapkan dana sebesar US$200juta untuk membangun 3 data center di kawasan Asia Pasific untuk menunjang infrastruktur jaringannya.
Dilansir Info Teknologi dari Forbes, Google dilaporkan telah membeli tanah di negara Hongkong, Taiwan dan Singapura yang akan digunakan sebagai lokasi data center.
Tidak tanggung-tanggung Google akan menghabiskan masing-masing US$100juta untuk pembangunan data center di Taiwan dan Hongkong yang direncanakan akan selesai pembangunannya dalam 1-2 tahun (untuk Singapura jumlahnya belum diketahui).
Datacenter Singapura akan dibangun di Jurong West (luas tanah 2,45 hektar), di Taiwan tanah seluas 15 hektar telah dibeli Google di kawasan Changhua; sementara di Hongkong, data center Google akan dibangun di tanah seluas 2,7 hektar di Kownloon.
Sampai saat ini Google telah memiliki 8 data center di seluruh dunia yang berlokasi di Amerika (6) dan Eropa (2). Sementara untuk Asia, Google memiliki 15 kantor yang tersebar di beberapa negara dengan jumlah pekerja lebih dari ribuan orang.
Kemudian penulis Infoteknologi bertanya-tanya, Apa kabar ivestasi Google di Indonesia yang terancam gagal karena pemerintah (Menkominfo) bersikeras supaya Google membangun data center di Indonesia sebelum melakukan investasi ?
Padahal kalau dianalisa secara geografis, Indonesia, khususnya kota Jakarta sangat tepat menjadi lokasi data center; Google bisa membangun data center dengan teknologi berpendingin air laut seperti yang dibangun di Hamina, Finlandia.
Tapi tentu saja berbeda dengan di Finlandia, Google nantinya bisa men-“serahkan pada ahlinya” yaitu Gubernur DKI Jakarta untuk menggunakan Air Banjir sebagai pendingin data center (upss maaf, maksud saya “genangan air”…)